BEBAN pemain Bontang FC, dalam menyongsong laga lanjutan Djarum-Indonesia Super League (Djarum-ISL) melawan Persiwa Wamena Selasa (7/6) mendatang makin bertambah. Termasuk juga Ali Khadaffi. Menurutnya, bukan lantaran masalah teknis, melainkan beban psikologis. Diawali tertunggaknya gaji selama 2 bulan, duka berlanjut dua hari lalu saat semua pemain terpaksa “diusir” dari Hotel Garden karena pengurus belum melunasi administrasi hotel.
Pemain kelahiran Togo ini menyatakan, sebugar-bugarnya kondisi pemain namun terus dilanda beban mental akan membuat permainan di bawah top performance. Apalagi ini mendekati akhir musim dan BFC masih harus melakoni partai playoff.
“Sebagai pemain asing saya tentugak mau tertimpa masalah seperti ini. Tapi ini saya pikir bagian dari masalah sepakbola. Jadi bukan hanya teknis, beban psikologis harus kami tahan agar terus tampil maksimal,” kata Ali.
Selain itu, kata mantan pemain PSM Makassar ini, di Indonesia tertunggaknya gaji pemain adalah hal biasa. Di Deltras Sidoarjo saja gaji Danilo Fernando dkk belum dibayar hingga 9 bulan.
“Seperti saya ini terlanjur cinta Indonesia. Apapun terjadi harus siap. Saya masih kepingin main lama di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu pemain asing lain, Satoshi Otomo berharap cobaan di tubuh tim BFC dapat segera berakhir. “Saya ingin semua berakhir. Bagus lagi musim depan enggak ada lagi (masalah) seperti ini,” terang gelandang asal Jepang ini.
Bagi Satoshi, kekeluargaan di BFC sedikit jadi pengobat kekesalan semua pemain meski badai belum juga hilang dari tim kebanggaan Kota Bontang itu. “Sebisa mungkin harus pintar beradaptasi. Jangan sampai konsentrasi terpecah jelang bentrok Persiwa,” paparnya. (*/ede/obi)
