“Ini pertama kalinya Mitra Kukar melangkah ke Super Liga. Mereka pantas disambut bak pahlawan. Ada tiga ring dimulai dari Loa Janan, Loa Kulu, dan Jembayan yang akan MitMan amankan. Pokoknya kami sambut meriah. Meski bukan juara Divisi Utama, penyambutan akan sekelas tim juara,” kata Sekretris MitMan Nur Hidayat.
Dikatakan Nur Hidayat, kemungkinan bergesernya jadwal kedatangan masih bisa terjadi. Pasalnya MitMan hanya menunggu kepastian kabar dari pengurus. “Bisa saja berubah lagi jadwal kedatangan mereka, tapi 90 persen Selasa (7/6) nanti pemain hadir,” ucapnya.
Usai diarak sampai ke Tenggarong, pemain pun berkesempatan bertemu Bupati Kukar Rita Widyasari. Sekaligus membahas kelangsungan masa depan tim. “Kemungkinan besar bupati mau bertemu pemain. Sepertinya pengurus juga ingin bahas nasib pemain,” urainya.
Sejauh ini, manajemen Mitra Kukar memang belum melontarkan keyakinan eksistensi tim ke depan. Apalagi menyusul keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 22 tahun 2011, yang salah satu butirnya melarang penggunaan dana APBD bagi klub profesional. Hal itulah yang membuat nasib tim berjulukan Naga Mekes itu masih samar. Komitmen pemerintah kabupaten Kukar untuk mendatangkan investor juga belum terlihat. (*/ede/obi)