Thursday, June 2, 2011

BTN : SEAG Butuh Rp22 M


Badan Tim Nasional (BTN) telah melakukan kalkulasi kebutuhan dana untuk biayai perjuangan Timnas Indonesia. Untuk tampil di SEA Games (SEAG) XXVI, Timnas Indonesia U-23 butuh dana Rp22 miliar. Sedangkan untuk tampil di Pra-Piala Dunia (PPD) 2014, Timnas Senior menganggarkan Rp15 miliar. Total, kebutuhan Merah Putih tahun ini Rp37 miliar.
Dikatakan Deputi Bidang teknik BTN Iman Arif, dana Rp22 miliar untuk Timnas U-23 menjadi tanggung jawab Satlak PRIMA yang saat ini menjadi penanggung jawab persiapan Yongki Aribowo dkk. Sementara untuk biaya persiapan Timnas Senior dibebankan kepada Komite Normalisasi (KN). Ini karena PSSI saat ini menjadi tanggung jawab KN.
”Untuk kebutuhan dana di SEA Games masih lama dan bisa menunggu kepengurusan baru PSSI. Beda dengan kebutuhan dana Rp15 miliar. Ini sangat urgent karena PPD tinggal sebulan lagi. Kami minta KN memenuhi dana yang dibutuhkan,” ungkap Iman di Jakarta,” lanjutnya.
Dana Rp15 milair itu akan dipakai Timnas Indonesia terbang ke Turkmenistan pada 23 Juli. Selanjutnya menjamu tim yang sama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, enam hari kemudian. Merah Putih juga dijadwalkan gelar tiga kali uji coba melawan dua tim.
Laga pemanasan sebelum PPD 2014 direncanakan melawan Timnas Singapura pada 3 Juli mendatang. Setelah itu, melawan Timnas Thailand pada 6 dan 13 Juli. Semua pertandingan direncanakan digelar di luar Indonesia. Tujuannya untuk menambah pengalaman bertanding Pasukan Garuda yang masih gagap hadapi pertandingan jauh dari supporter sendiri.
Setelah itu, Timnas Senior terbang ke Turkmenistan pada 20 Juli. Sebelum menjalani partai uji coba, pemain Timnas Senior akan dikumpulkan terlebih dulu pada 24 Juni. Ada 30 pemain yang dipanggil berkumpul di Jakarta. ”Dengan catatan, pada 30 Juni Kongres lancer dan 1 Juli nanti Indonesia tidak dijatuhi sanksi FIFA,” cetus bos SSI Arsenal tersebut.
Sementara soal siapa saja yang akan dipilih perkuat skad PPD, pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl belum mau membocorkan. Yang pasti, pelatih Riedl belum memberikan garansi bahwa pemain dari Liga Primer Indonesia (LPI) bakal masuk daftar panggil. Ini karena status LPI di PSSI masih dipertanyakan FIFA sekalipun sebelumnya Ketua KN Agum Gumelar telah menyatakan LPI diakuisisi PSSI. Buktinya, Komite Eksekutif (Exco) FIFA menginstruksikan PSSI kedalikan LPI sesuai putusan Exco FIFA yang disuratkan pada 30 Mei.
”Saya belum tentukan siapa saja yang akan dipanggil. Bisa diambil dari pemain Piala AFF tahun lalu atau dicampur pemain Timnas U-23. Sepekan lagi baru akan diumumkan,” terang Riedl. (kmd)